LITERASI DAN KARAKTER TUMBUH SUBUR DI SPENSA NUBATUKAN







Ini bukan retorika tetapi kenyataan yang terus dikemas bahkan dilakukan oleh civitas lembaga pendidikan SMPN 1 Nubatukan di bawah pimpinan Melkior Muda Making, S.Pd bersama para guru dan siswanya. Menurut beliau, kami ingin mengedepankan SMPN 1 Nubatukan sebagai satu-satunya Sekolah Rujukan di Kabupaten Lembata. Karena itu pengelolaan sekolah harus berlandaskan Stabdar Nasional Pendidikan (SNP) 8 standar pendidikan dan kurikulum 2013 berbasis literasi dan karakter. Dengan demikian SPENSA harus mampu merealisasikannya dalam berbagai program kegiatan termasuk keberanian untuk melakukan kreatifitatas dan inovasi mencapai literasi dan karakter di sekolah.  Berbagai cara dan upaya terus dikembangkan di sana. Gerakan literasi dan pendidikan karakter yang menjadi tiang penyanggah utama kurikulum 2013 diramu dalam berbagai program kegiatan yang menyentuh kompetensi dan karakter para siswa serta mendorong lembaga ini mampu menampilkan dirinya sebagai lembaga bermutu, kreatif dan inovatif. Ketika memulai menahkodai lembaga ini pada bulan Maret 2018, gebrakan pertamanya untuk meningkatkan budaya literasi yaitu dengan membentuk Team Gerakan Literasi Sekolah (GLS SPENSA Nubatukan) yang diketuai oleh Kristoforus Lera, S.Pd maka tindaklanjut dari itu pada tanggal 17/8/2018 dilakukan launcing Sanggar Literasi Ina Bao Puken yang mengakomodir literasi sebagai literasi budaya. Tujuannya menumbuhkam kreasi dan minat para siswa, guru dan simpatisan untuk tampil dan menulis. Adapun kegiatan yang membumi yaitu melakukan Festival Literasi, Seni Budaya I tanggal 28-31/10/2018 di Lewoleba  seperti baca puisi, drama musical/opera dan tarian budaya serta karya mereka yang dibukukan.
Sekarang sudah terbit buku BUNGA RAMPAI BEST PRACTICE dengan tema Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) karya  para guru SPENSA yang berstandar ISBN menjadi bahan bacaan dan pustaka sekolah.






Bukan hanya ini team editing Sanggar Literasi Ina Bao Puken selalu eksis dan terus bekerja menghasilkan lagi kumpulan karya tulis berupa karya sastra antologi puisi, kumpulan ceritera pendek, dan karya siswa dalam bentuk kumpulan ceritera rakyat daerah Lembata.
Selain itu SPENSA kini menumbuhkan karakter sebagai soko utama peningkatan kompetensi bagi siswa/i-nya.
Menurut Kepala SMPN 1 Nubatukan Melky Muda Making, "Khusus pendidikan karakter harus mampu menyentuh pelbagai mata pelajaran dengan tetap menumbuhkan kompotensi  para siswa berdasarkan bakat/minatnya. Karena itu di sekolah dibuka ruang bagi para siswa untuk melibatkan dirinya pada beberapa kelompok kegiatan seperti The Marching Band, The Spensa Voice, dan The Spensa Scout yang siap tampil di berbagai kegiatan daerah maupun pernah tampil memukau di luar daerah Lembata.
Tidak hanya sampai di situ. Sanggar Seni Budaya Ina Bao Puken kini tumbuh berkembang pesat. Beraneka macam kegiatannya ditata berdasarkan kompetensi siswa diramu sedemikian rupa menghidupkan karya seni budaya lokal Lembata sebagai kekayaan budaya Lamaholot. Berbagai seni ditampilkan seperti tarian daerah, lagu-lagu daerah, kolaborasi tarian dan lagu daerah dengan menampilkan fashion tradisional daerah Lembata. Tidak sampai di sini saja. Ada juga seni drama dan seni teater Ina Bao Puken sedang ditumbuhkan di sana. Keberhasilan SPENSA dalam menumbuhkan pendidikan karakter bagi anak-anak ini tidak sekedar tampilan internal sekolah. Beberapa kegiatan berskala regional coba diikutsertakan oleh Sanggar seni budaya Ina Bao Puken di antaranya adalah tampil memukau di hadapan ribuan mata pada Kegiatan Nasional Agupena ke XII di mana Kabupaten Flores Timur sebagai tuan rumah yang diselenggarakan di Larantuka tanggal 26-28/11/2018 di Larantuka.
Literasi di SPENSA tumbuh subur dan menjadi cikal bakal tumbuhnya literasi pada sekolah lainya sebagai bagian utuh dari literasi pendidikan di Kabupaten Lembata. Hajatan yang bernuansa literasi dan katakter ini terus digerakan dengan menyelenggarakan Pentas Seni Budaya, Panggung Teater dan Bincang Literasi bersama Agupena Flores Timur dengan tema "Menebar Virus Literasi di bumi Lamaholot, didukung oleh Nara Teater Indonesia pimpinan Silvester Petara Hurit. Pentas ini menggelegar dan menarik perhatian para pemerhati budaya dan masyarakat Lembata.







Tidak bosan-bosan pula ide-ide kreatif SPENSA dibawah komandan Melky Muda Making ini terus dibumikan di Lembata. Kami berencana untuk melakukan Festival Literasi, Seni dan Budaya ke II pada bulan Oktober 2019 mendatang. Kegiatan akan melibatkan Kepala Sekolah Super se-Indonesia, Sabarudin M.Pd ( Kepala SMAN Gantung-Bangka Belitung) yang terkenal dengan film pendidikan terlaris LASKAR PELANGI. Selain itu Kelompok Nara Teater Indonesia akan hadir kembali ke Lembata dan siap menghadirkan tiga orang tokoh budayawan Indonesia yang belum disebutkan dan menjadi surprise buat Lembata. Selain persiapan menghadapi event besar ini menurut rencana Kepala SMPN 1 Nubatukan diundang menjadi pembicara terkait Inovasi Sekolah dalam Temu Kepala Sekolah atas gagasan Agupena Kabupaten Flores Timur bulan Januari 2019 ini.
Kami ingin memberikan yang terbaik selama masih bisa dilakukan oleh para guru dan siswa juga atas dukungan Penerintah Daerah yang luar biasa, tidak terlepas pula kerjasama baik bersama orangtua wali yang tergabung dalam komite SMPN 1 Nubatukan, imbuh Kepala Sekolah Melkior Muda Making, S.Pd di sela-sela kegiatan Pentas Seni Budaya Lamaholot Jumat,13/12/2018 di aula Ankara Lewoleba.

Postingan populer dari blog ini

HASIL KEJUARAAN PESPARANI UMAT KATOLIK INDONESIA, AMBON 27 OKTOBER 2018

Sekeras Tangan Lembut Mama