Surat Balasan Thomas Ola Langoday kepada Justin Laba Wejak
Selasa, 20 Juli 2021
Setelah menerima dan membaca surat dari salah seorang putra Lembata diaspora yaitu Justin L. Wejak, Thomas Ola Langoday, pemimpin Lembata saat ini pun langsung merespons surat tersebut. Dr. Thomas Ola Langoday membalas surat tersebut melalui whatsapp kepada admin rakatntt.com. Berikut isi surat balasan beliau:
Ama Justin dan keluarga terkasih. Semangat pagi.
Selamat menikmati KASIH & BERKAT TUHAN sepanjang Hari SELASA ini.
Jika semua bisa terjadi hari ini.... ini semua semata-mata karena restu Allah yang Maha Kuasa.... restu Arwah LELUHUR Lewotana- Leuauq Lembata.... restu Alam Lembata yang sungguh bersahabat.
Sangat BAHAGIA dan berterima kasih mendapat sapaan, membaca surat dari ama Justin di LEWO TANA Australia. Sekali lagi Terima kasih telah menyampaikan isi hati kepada saya untuk membangun Lewotana dan melayani ribu ratu dalam suasana BAHAGIA penuh kekeluargaan.
Catatan ini menjadi kerja fokus saya dalam sisa waktu ini. Saya tidak menjanjikan yang wah.... untuk semuanya. Tetapi minimal bisa berbuat sesuatu untuk LANDASAN PERUBAHAN ke depan menjadi legacy untuk anak cucu Lewotana LEMBATA.
Saya mengajak ribu ratu Lewotana- Leuauq Lembata untuk selalu mengawali kerja dalam suasana BAHAGIA.
Dalam waktu injury time ini, tentu saya tidak bisa bekerja sendiri.... menjadi superman.... one man show. Saya butuh kerja team. Saya butuh kerja fokus. Saya bersama pak SEKDA, para asisten, pimpinan OPD dan pimpinan dan anggota DPRD Lembata menjadi team work yang baik di masa injury time ini.
Kita tidak bisa membangun Lewotana - Leuauq ini seperti membalikan telapak tangan. Bim salabim. Mimpi malam dan esok jadi. Sekali lagi saya tidak menjanjikan yang wah... untuk RIBU RATU LEWOTANA - LEU AUQ LEMBATA.
Reformasi birokrasi dan penegakan hukum adalah lokomotif meletakan landasan perubahan. Nilai-nilai Adat dan budaya, nilai - nilai agama, nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai regulasi pemerintah akan menjadi landasan pijak menata birokrasi. Taruhan ada pada saya dan pak sekda.
Saya minta bekerja di dalam koridor hukum. Siapa yang taat hukum dia akan dilindungi oleh hukum. Bukan oleh bupati. Siapa yang melawan HUKUM dia akan dihukum oleh hukum. Bukan oleh bupati. Walau kecil dan sederhana tetapi semoga ini bisa dijalankan setelah mendapatkan penugasan definitif.
Setiap pagi saya selalu bersenam pagi dan waktu malam saya selalu berbaris bersama ribu ratu di depan rujab wabup untuk berbagi susah. Kapan ini bisa berakhir ya? Berakhir mungkin tidak.... tetapi mengurainya menjadi pemandangan yang indah adalah fokus kerja dalam masa injury time ini.
Saya juga bermimpi.... dalam masa injury time ini bisa menjadikan dermaga Lewoleba menjadi pelataran yang indah.... pelataran nyaman seperti saat masih remaja ikut bermain dengan BAHAGIA menikmati indahnya alam karya TUHAN untuk LELUHUR yang diwariskan kepada anak cucu negeri ini.
Menjadikan dermaga Lewoleba menjadi pemandangan yang indah untuk yang pergi dan datang dan meninggalkan kesan akan datang lagi ke Lembata atau memperpanjang masa wisata di Lembata. Urusan ini hanya bisa dilakukan dengan cepat oleh NEGARA. NEGARA mesti hadir di sini.
Tahun ini... semua anggaran sudah dikunci. Jika kunci itu bisa dibuka maka saya ingin menata wajah kota ini. Kota Uak Tukan Waimatan . Kota yang Memberi hidup ribu ratunya. Kota bersemayam para LELUHUR NUBATUKAN-AWALOLONG - LELUHUR Lewotana Leuauq LEMBATA. Semoga tetesan air ini pelan tetapi pasti bisa menjangkau semua kecamatan dan desa.
Saya ingin kerja FOKUS....FOKUS....FOKUS. Walau KECIL dan SEDERHANA tetapi semoga bermanfaat.