1000 PENARI BEKU PESONAKAN BUKIT CINTA LEMBATA
Di hadapan Bupati Eliaser Yentji Sunur,ST.MT, Wakil Bupati Dr.Thomas Ola,SE.M.Si dan para tamu undangan serta masyarakat Lembata, sekitar 1000 penari Beku berhasil menghipnotis suasana sore hari Sabtu tanggal 31 Agustus 2019 di Bukit Cinta Lembata dalam acara closhing ceremonial even tahunan Festival 3 Gunung (F3G) Lembata 2019.
Betapa tidak pada rangkaian acara tarian Beku setelah tarian kolosal para penari Beku mulai bermunculan di balik bukit. Mereka berjalan beriringan menuju ke arena alam asli mengular dan melingkar bukit batu itu. Indah dan mempesona. Selanjunya penyanyi sekaligus penabuh gendang mulai melantunkan syair lagu Beku. Suasana tarian semakin gagah dengan suguhan irama goyangan penari pria dan wanita. Mereka membentuk empat formasi dengan masing-masingnya dipimpin oleh "wahe" atau kepala dari pria. Suasana bertambah anggun manakala ada kesesuaian irama goyangan dari pria yang disebut "geso", juga lengggokkan gemulai penari wanita. Gemuruh bukit dirassuki oleh gelegar suara para penari. Bagaikan nagab lapar yang sedang melingkar dan hendak bergerak maju perlahan tapi pasti. Akhirnya tarian Beku diselesaikan dengan berlari melingkar sambil berpegangan tangan atau disebut "rei". Hampir sekitar 10 menit semua mata takjub menyaksikan panorama tarian Beku nan indah dan penuh makna persatuan dan persaudaraan.
Plt Kadis PKO Lembatu Michael Bala, S.Sos mengatakan bahwa Dinas PKO bekerja sama dengan para kepala sekolah untuk terus melakukan persiapan latihan yang melibatkan hampir 3000 siswa/i yang terbagi dalam beberapa jenis kegiatan termasuk 1000 siswa/i dibutuuhkan untuk tarian Beku.
Pelibatan ini didukung para siswa/i SD/MI, SMP/MTs se Kecamatan Nubatukan dan Lebatukan dan diawasi para pelatih yang adalah para guru kesenian dua kecamatan yang dimaksud. Tugas mereka tidak ringan karena dan telah memmberikan tangung jawab yang besar bagi para siswa.
Tarian Beku yang berasal dari Leragere kecamatan Lebatukan itu akan menjadi satu-satunya tarian Lembata yang ditampilkan untuk memperkenalkan Lembata kepada daerah lain termasuk ke tingkat nasional maupun internasional.
Atas kesuksesan menampilkan tarian Beku ini, Plt. Kadis PKO Lembata menyampaikan ucapan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para kepala SD/MI, SMP/MTs, kordinator/pelatih/narasumber/pendamping, para guru, orangtua/wali, dan masyarakat yang sudah mendukung dengan caranya masing-masing hingga suksesnya kegiatan F3G khususnya pada tarian Beku ini. Tidak lupa pula kami menyampaikan permohonan maaf apabila terjadi kekurangan di sana sini sebagai manusia. Mari kita membangun pendidikan karakter anak-anak Lembata untuk lebih mencintai budaya daerah dan berbangga menjadi anak-anak Lembata yang bisa bersaing di hari esok, tandas beliaau mengakhiri ajakannya.
Plt Kadis PKO Lembatu Michael Bala, S.Sos mengatakan bahwa Dinas PKO bekerja sama dengan para kepala sekolah untuk terus melakukan persiapan latihan yang melibatkan hampir 3000 siswa/i yang terbagi dalam beberapa jenis kegiatan termasuk 1000 siswa/i dibutuuhkan untuk tarian Beku.
Pelibatan ini didukung para siswa/i SD/MI, SMP/MTs se Kecamatan Nubatukan dan Lebatukan dan diawasi para pelatih yang adalah para guru kesenian dua kecamatan yang dimaksud. Tugas mereka tidak ringan karena dan telah memmberikan tangung jawab yang besar bagi para siswa.
Tarian Beku yang berasal dari Leragere kecamatan Lebatukan itu akan menjadi satu-satunya tarian Lembata yang ditampilkan untuk memperkenalkan Lembata kepada daerah lain termasuk ke tingkat nasional maupun internasional.
Atas kesuksesan menampilkan tarian Beku ini, Plt. Kadis PKO Lembata menyampaikan ucapan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para kepala SD/MI, SMP/MTs, kordinator/pelatih/narasumber/pendamping, para guru, orangtua/wali, dan masyarakat yang sudah mendukung dengan caranya masing-masing hingga suksesnya kegiatan F3G khususnya pada tarian Beku ini. Tidak lupa pula kami menyampaikan permohonan maaf apabila terjadi kekurangan di sana sini sebagai manusia. Mari kita membangun pendidikan karakter anak-anak Lembata untuk lebih mencintai budaya daerah dan berbangga menjadi anak-anak Lembata yang bisa bersaing di hari esok, tandas beliaau mengakhiri ajakannya.