Nusa Biru Lembata

Oleh: Silvester Silibala, S.Pd  Kabid SMP/SMP Satap Dinas PKO Lembata             Pandemi virus Covid 19 yang menerpa dunia telah megubah pola pendidikan di Indonesia dari belajar tatap muka menjadi belajar jarak jauh. Sekolah yang biasanya dipenuhi oleh para siswa dan guru kini tampak sepi karena sistem pembelajarannya diubah dengan memberlakukan pembelajaran dari rumah. Situasi ini langsung menantang para guru untuk mengalihkan rencana, pelaksanaan, evaluasi pembelajaran sedemikian rupa untuk bisa melaksanakannya kepada para siswanya dari rumah. Kondisi ini menuai beraneka pernyataan pro dan kontra dari masyarakat pendidikan terutama  para guru sendiri sebagai ujung tombak pembelajaran di sekolah. Guru berada pada situasi dilematis antara kewajiban melaksanakan tugas profesional dan dampak pandemi virus corona 19 yang mendera. Selain itu bila menguliti pelaksanaan pembelajaran dengan jarak jauh menuai beraneka permasalahan yang menantang guru untuk siap sedia menyesuaikannya. Menurut

Kepala Pusat Prestasi Nasional Sesjen Kemendikbud melalui Surat Keputusan Nomor 2322/J3/PD/2020 tanggal 22 Oktober 2020 menetapkan 6 siswa/i masing 3 dari SMPN 1 Nubatukan, dan 3 dari SMPK St. Pius X Lewoleba Kabupaten Lembata berhasil lolos seleksi daring tanggal 14-16 Oktober 2020  ke ajang lomba Kompetisi Siswa Nasional (KSN) SMP Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-5 November 2020 di Bandung-Jawa Barat. Adapun ke 6 siswa/i dari kedua sekolah tersebut masing-masingnya yakni: SMPN 1 Nubatukan diwakili oleh Rizky Adytia Jafar (Matematika), Benediktus Dewa Ruing (IPS), Concita Milanista Ina Jaji (IPA). Sementara itu dari SMPK St. Pius X Lewoleba masing-masing yakni: Cristian Diandra Alberto Maing (Matematika), Ade Ardima Irimba Sugianto (IPS), dan Jerry The Nalley (IPA).  Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Lembata Silvester Samun, SH ketika mendengar informasi ini menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada kepada Kepala SMPN 1Nubatukan Mel

Tak terasa waktu berputar cepat dan berlalu tanpa kembali. Kitapun larut dalam aktifitas yang menuntut tanggung jawab lebih terutama bisa hidup dan berbuat baik. Rutinitas, kerja dan kerja lagi menjadikan kita bermawas diri dan terus berharap semuanya baik adanya. Waktu pagi, siang, dan malampun terus berganti. Semua terbawa dalam gelombang kesibukkan masing-masing. Hidup adalah bagian dari sumbangsih kepada diri, keluarga, sesama dan tentunya kepada sang Ilahi. Dari sini hendaknya hidup terus disemangati agar tetap ceria tak pernah lusuh dan lekang oleh waktu. Jika di bentang waktu datang aral merintang, manusiawi memang fana tetapi jangan berpasrah memeluk suasana yang nyaris tertelan kesunyian. Jadilah tegar di saat ada dan tiada kita walau hanya bisa terobati oleh alat/media yang cuma sebentar saja. Cara ini untuk menghilangkan penat menyemut, raga berpasrah, semangat yang kendor, gelisah meronta, menjauhkan khawatir, dan semua perasaan negatif lain. Sering mengutamakan kesibukkan

Hening sebening senja Di tepian waktu berlalu Saat camar melintas kembali Angin bertiup laut bergelora Alam seakan tak berdamai Nanar mata tiada tentu Bibir kian mengatup kaku Tak ada kata ataupun tanya Mungkinkah ada saatnya Goreskan rerimbun kisah lagi Biar di hening sebening senja Datanglah ke pantai ini Kita sama berbagi cerita Tentang hidup sebatas waktu                       Nusa Biru, 13 Mei 2020                                

                 Sil Nillan Sekeluarga                                  M E N G U C A P K A N

Di kaki salibMu aku hanyalah debu Datang berserah diri mohon apun kepadaMu Aku sering melupakan pesan cinta kasihMu Hidup dan karýaku sering berbilur luka dan dosa Aku telah menambah beban salib di pundakMu Bersama kesombongan, congkak, amarah, dendam, dengki, ingat diri Aku menyalibkanMu Tuhan di puncak Golgota itu Maafkan kefanaan duniaku kepadaMu Dan untuk kehidupanku seperti ini Aku datang berserah penuh di hadapanMu Ampunilah dosa-dosaku...... Ampunilah semua orang yang percaya kepadaMu Kami hanyalah manusia biasa Debu tanah nan rapuh lapuk dan lunglai Dan pengorbananMu di Golgota Keselamatan dunia terpenuhi Semoga oleh darah airmata dan wafatmu di Golgota Memjadi paskah baru hidup kami                 Lewoleba, 10 April 2020                 Oleh : Sil Nillan

Itu tubuh telanjang dada Gemetar, berpeluh, terluka Melebur darah dan air mata Dunia hina dendam melumur sukma Serakah karena nafsu dan dosa Hilang cinta, dosa berkanja Cemooh, ejekkan, teriak membahana Salibkan Dia.....!!! Salibkan Dia.....!!! Salibkan Dia.....!!! Itu tubuh telanjang dada Disorak sorai sebagai raja Di wajahNya tak ada keluh mengurai  Hanya cinta setiakan janji Jatuh terus bangkit lagi Mencapai puncak Golgota Tersalib di palang terhina Menebus dosa manusia       Lewoleba, 10 April 2020          Oleh : Sil Nillan