PENTINGNYA SINERGITAS SUMBER BELAJAR BAGI PENINGKATAN MUTU LULUSAN DAN MUTU GURU SD/MI DI KABUPATEN LEMBATA 
                  
               

Di sela-sela kesibukan rutinitas dan padatnya kegiatan pendidikan terutama persiapan pelaksanaan US dan USBN SD/MI, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas PKO Lembata Silvester Silibala, S.Pd menegaskan pentingnya Strategi Sinergitas Pengendalian Mutu dengan Memberlakukan Pemerataan Sumber Belajar di seluruh SD/MI Lembata tahun ini. Sinergitas mutu sumber belajar Satu untuk Lembata ini dilaksanakan sesuai perintah PP Nomor 19 Tahun 2005 yang diubah lagi dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menekankan kebijakan teknis untuk melaksanakan standar pendidikan khususnya penilaian terhadap standar isi, proses, dan penilaian, dan perintah tugas dan fungsi Kepala Bidang SD sebagaimana termaktub dalam Peraturan Bupati Lembata Nomor 78 Tahun 2016 Bab 3 pasal 18,19 bahwa Kepala Bidang SD bertugas mengendalikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap mutu pendidikan sekolah dasar. Atas rujukan ini dan menyimak hasil pencapaian mutu lulusan dari tahun ternyata Kabupaten Lembata masih mengalami permasalahan terkait mutu lulusan yang berada pada tataran di bawah kab/kota lainnya di NTT yang berdampak besar pada mutu lulusan nasional. Kabid Sil memberi contoh berdasarkan data hasil lulusan murni 3 mapel USBN Kab. Lembata tahun 2016/2017 Bahasa Indonesia (NTT 100, NTR 23, NRR 66,75), Matematika (NTT 94, NTR 15, NRR 54,70), IPA (NTT 100, NTR 21, NRR 62,54). Kualitas penilaian pemerintah pusat dan daerah memposisikan mutu lulusan  SD/MI Lembata regio NTT berada pada papan bawah 15 dari 22 kab/kota. Adapun salah satu permasalahan utama yang ditemukan sebagai hasil evaluasi dan analisis baik oleh Bidang maupun para pengawas adalah berfariasinya sumber belajar yang digunakan oleh masing-masing sekolah yang menimbulkan tidak fokusnya proses pembelajaran yang diterapkan dan berujung pada penilaian yang tidak terukur dengan adil dan merata. Masing-masing sekolah mengejar pencapaian isi sumber belajarnya, lalu ketika diujikan ternyata butir soal yang dihasilkan dengan konsep berfariasi. Sebaiknya pola ini harus dikendalikan oleh Bidang Sekolah Dasar menerapkan sinergitas sumber belajar merata di Lembata. Bila ini dilaksanakan maka permasalahan tentang hasil  pembangunan pendidikan sekolah dasar di Lembata akan diperbaiki. Perubahan mendasar yang wajib dilakukan yaitu mainset guru untuk berani berubah terutama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap hasil mutu yang dicapai. Kita musti bersinergi agar supaya ada persaingan sehat dalam upaya mencapai standar mutu lulusan, tandas Kabid Sil. Sinergitas yang diterapkan oleh Bidang jangan dipahami secara parsial. Kita berusaha mengatasi masalah keterlambatan dan pemerataan sumber belajar siswa. Karena itu sistem percepatan sumber belajarpun dikendalikan Bidang SD agar mengatasi masalah yang selama ini dialami Kab. Lembata. Ini tugas pengendalian yang diamanatkan aturan dan sekolah-sekolah akan diukur dengan riil berdasarkan hasilnya. Manfaat lain yang akan dikembangkan bila standar isi sudah sama maka mempermudah penerapan jam pelajaran yang sama untuk semua sekolah di Lembata, dan fungsi kepengawasanpun dipertajam mengenai kompetensi guru dalam melaksanakan tugas profesionalitasnya di sekolah. Para guru akan dengan mudah diawasi apakah pada jam yang sama melaksanakan tugasnya dengan baik atau tidak. Dan yang pasti seluruh siswa memperoleh isi sumber belajar yang sama dan merata. Bila ini terjadi tidak ada perbedaan dalam hal kompetensi siswa. Siswa/i potensial akan tumbuh merata tidak berada pada wilayah atau sekolah-sekolah tertentu. Tinggal saja bila pemberlakuan sumber belajar sama dan merata ini akan terus dilakukan evaluasi demi perbaikan. Jika telah berjalan dengan baik, Lembata akan mampu menerapkan standar minimal lulusan bagi para siswa/i. Saya yakin dengan menerapkan strategi sinergitas mutu sumber belajar yang sama dan merata di Lembata, maka permasalahan tentang kualitas mutu terutama bagi para siswa/i kita semakin berubah, dan terukur untuk Lembata yang lebih maju.

Postingan populer dari blog ini

HASIL KEJUARAAN PESPARANI UMAT KATOLIK INDONESIA, AMBON 27 OKTOBER 2018

Sekeras Tangan Lembut Mama