MENGINTIP LEMBATA DARI PUNCAK TIGA GUNUNG
Lembata memang luar biasa. Ide besar dan kreatif Bupati Eliazer Yentji Sunur, ST dan Wakil Bupati Dr. Thomas Ola Langoday,SE.M.Si menjadikan tiga gunung sebagai ikon pariwisata dan dikemas dalam "Festifal 3 Gunung" atau 3 Mountains Festival sedang dan akan diselenggarakan dari tanggal 22-28 September 2018. Festival 3 Gunung merupakan even nasional tahunan yang pariwisata yang pertama dilaksanakan di Lembata dengan memperkenalan 3 gunung seperti tungku alam nusa Lembata yang menarik dan unik. Gunung Batutara di bagian utara pulau ini dan terletak di tengah laut aktif setiap 20 menit meletus mengeluarkan buanga api yang menakjubkan. Kemudian gunung Ilelewotolok yang biasa disebut Ile Ape memiliki puncak dengan kepundan berbentuk kawah seluas lapangan sepak bola. Gunung yang mengandung belerang dengan kualitas bagus ini setiap waktu aktif dan dijadikan trecking rais oleh para pendaki gunung juga wisatawan. Gunung yang ke-3 Ilewerun berada tepat di selatan pulau Lembata dekat laut Sawu. Gunung pasir yang berbentuk batok kelapa ini ternyata mempunyai kawah dan rongga yang menembus laut. Di dalam terowongan itu ditemukan tempat bersarangnya burung walet. Selain itu Lembata juga kaya dengan potensi alam indah seperti pantai dengan garis pasir putih panjang di Bean, Waijarang, dan Mingar. Ada lagi kekayaan budaya dan kesenian daerah asli masyarakat Lembata yang menarik. Dari puncak 3 gunung dapat diperoleh pepbagai macam khasanah budaya keaeifan lokal mulai dari pesta kacang di Lewohala, budaya penangkapan ikan paus di Lamalera, tarian Beku dari Leragere, tarian Hadok (tinju tradisional) dari Watuwawer, tarian Hedung Huriq dari Leuwayan dan lain sebagainya. Melalui Festival 3 Gunung (3 Mountains Festival) Lembata membangun dirinya menuju persaingan dunia global.
Adapun berbagai macam kegiatan persiapan terus dilakukan dalam rangka sucses persiapan dan sucses pelaksanaannya. Saat ini semua pihak baik Pemerintah Daerah, PNS, organisasi sosial, dan masyarakat Lembata melakukan persiapan mulai dari kegiatan out door sampai ke kegiatan in door.
Adapun berbagai macam kegiatan persiapan terus dilakukan dalam rangka sucses persiapan dan sucses pelaksanaannya. Saat ini semua pihak baik Pemerintah Daerah, PNS, organisasi sosial, dan masyarakat Lembata melakukan persiapan mulai dari kegiatan out door sampai ke kegiatan in door.
Rangkaian kegiatan itu terkemas dalam Rowndown/scedhule kegiatan sejak tgl 22-28/9/2018 di antaranya yaitu; Lembata Sunset Rais, Family Running Rais, Atraksi Tenun/Pintal Kapas 1999 Anak, Wisata Geopark Gunung Batutara/Expplore Batutara, Trecking Kawan Ilelewotolok, NTT Fashion Carnaval, Festifal Budaya Lamaholot ( Lembata, Flores Timur dan Alor), Parade Drum Band, Ahar Attraction in Watuwawer, Trekking Ilewerun, Festival Paralayang International, Reppling Activities, Whaling Attraction in Lamalera Village, Atawua Palace/Stone Garden, Kampung Tengkorak & Tukik Loang, Lembata Youth Music, Film Documenter, Pameran UKM, Festifal Payung Lembata, Werarable Art Fashion, dan Atraksi Likurai dari Kabupaten Belu.
Kegiatan yang berlangsung selama sepekan ini bertujuan untuk memperkenalkan Lembata sebagai daerah kepada dunia. Bahwa Kabupaten semata pulau ini sebenarnya memiliki kekayaan alam yang indah, unik dan potensi budaya daerah yang mampu dikembangkan untuk menarik perhatian para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Dalam rangka mensukseskan event pariwisata bergengsi ini Ketua Panitia Festifal 3 Gunung Wakil Bupati Lembata Dr. Thomas Ola Langoday,SE.M.Si mendorong semua pihak untuk fokus melakukan kegiatan persiapan demi sucses pelaksanaannya. Pemerintah Daerah melalui Bupati Sunur & Langoday (SUNDAY) dengan gigih menjadikan pariwisata sebagai leading sektor percepatan pembangunan. Sektor swasta, NGO, pemerintah desa dan masyarakat digerakkan untuk fokus membangun Lembata dengan mengembangkan klaster-klaster pembangunan baik ekonomi kreatif, pertanian, peternakan, perikanan, untuk mendukung pariwisata. Terkait mengenai ini maka diharapkan semua daerah baik tempat singgahan dan lokus kegiatannya ditata, dibersihkan terutama badan jalan dan akses air, listrik dan lokasi kegiatan di Pelabuhan Lewoleba, dan lokasi puncak kegiatan Bukit Cinta-Wolor Pas Desa Bour Nubatukan. Daerah di sekitar kota Lewoleba juga hendaknya ditata dan dilakukan kegiatan pembersihan dan penataan yang baik. Tegas beliau.