3 Orang Terpapar Virus Varian Delta di NTT
Berita yang dirilis dari florespedia.com
KUPANG - Virus COVID-19 Varian Delta mulai menyebar masuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kini diketahui terdapat tiga warga yang berdomisili di Kota Kupang yang terpapar virus varian delta tersebut.
Kepala Instalasi Patalogi Klinik RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang, dr. Hermi Indita Malewa, yang juga penanggung jawab laboratorium PCR RSUD Johanes Kupang mengatakan, varian delta tersebut diketahui pada sampel spesimen yang dicurigai bermutasi kemudian dikirimkan ke Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI untuk diperiksa.
“Kami sebagai laboratorium rujukan di NTT untuk pemeriksaan PCR COVID-19 memang kita ditugaskan oleh Kemenkes untuk secara berkala mengirimkan spesimen-spesimen yang dicurigai memiliki mutasi atau varian. Dari Kemenkes mengeluarkan kriteria untuk kita kirimkan spesimen yang namanya Whole Genome Sequencing (WGS). Tidak semua spesimen yang positif kita krimkan tetapi yang masuk dalam kriteria saja. Dari 310 sampel yang kami kirimkan pertama pada bulan April itu, hasilnya tadi malam di infokan oleh Balitbangkes bahwa dari 310 sampel spesimen tersebut terdapat 3 di antaranya yang mengalami mutasi varian delta,” ujar dr. Hermi.
dr. Hermi juga menuturkan, diperkirakan akan ada tambahan varian delta dari sampel yang dikirim ke Balitbangkes kemenkes RI mengingat jumlah sampel yang dikirim terhitung April – Juli 2021.
“Kira-kira sekarang sudah 500 sampel yang dikirim. Varian delta ini sangat progresif dan cepat penularannya. Itulah mengapa kita sekarang diminta untuk vaksinasi karena vaksin terbukti sangat kelihatan sekali manfaatnya. Saat ini di RSUD W.Z. Johannes Kupang terdapat banyak tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 namun gejaanya lebih ringan ini artinya manfaat vaksin ini memang sangat membantu menekan gejala COVID-19 serta penyembuhan lebih cepat,” jelasnya.
“Kita minta agar masyarakat jangan panik dan juga tetap menjaga protokol kesehatan. Juga saya minta agar tidak mengalami stres bagi para penderita atau pasien yang terpapar. Harus lakukan vaksinasi dengan benar karena vaksin sangat membantu kita meningkatkan kekebalan tubuh terhadap paparan virus,” ujarnya.
“Kita harapkan masyarakat taat melakukan vaksinasi. Pengalaman saya yang terpapar COVID-19 dan saya sudah dinyatakan negatif. Gejala yang saya alami pada saat terpapar itu tidak terlalu berat karena sebelumnya sudah divaksin. Dan juga saya melakukan isolasi mandiri dengan benar dan menjaga proses pemulihan dengan baik. Untuk yang terpapar agar jangan stres berat dan lakukan pemulihan. Kita berharap target itu seluruh 3,8 juta penduduk NTT harus divaksin namun kita baru menyentuh angka 700ribu. Kita sudah minta pempus untuk tambahan vaksin” ungkap Marius.