KUNJUNGAN TIGA KEPALA SEKOLAH MITRA PROGRAM PERTUKARAN KEPALA SEKOLAH TAHUN 2018 DI LEMBATA



Hari ini Sabtu, 04/8/2018 tiga Kepala Sekolah Mitra dalam Program Pertukaran Kepala Sekolah Tahun 2018 dari Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tiba di Lembata. Ketiga Kepala Sekolah Mitra itu masing-masing Yuliana A. Manalor,S.Pd (Kepala SMPN 1 Kupang), Nurdin, S.Pd.SH.M.Pd (Kepala SMPN 27 Makassar), dan I Wayan Kamasan, M.Pd (Kepala SMPN 5 Denpasar). Tujuan kedatangan mereka ialah selama tiga hari yaitu tanggal 06-09/8/2018 akan meninjau langsung 6 SMP Inbas Kabupaten Lembata masing-masing; SMPN 1 Ile Ape, SMPN 91 Bean, SMPN 2 Nubatukan, SMPN 2 Buyasuri, SMPN 4 Nubatukan dan SMPN 3 Satap Paobokol. Ketiga Kepala Sekolah Mitra itu tiba bersama 6 Kepala SMP Imbas siang tadi di bandara Wunopito dan disambut oleh Kepala Bidang SMP Dinas PKO Lembata Yulius Jumat,S.Pd.M.Pd didampingi Kepala Bidang Sekolah Dasar Silvester Silibala, S.Pd, serta para guru dari SMPN 2 Nubatukan dan SMPN 4 Nubatukan mewakili para guru keenam SMP Imbas Lembata.
Kabid SMP Jumat menyampaikan ucapan selamat datang kepada ketiga tamu pendidikan itu seraya berharap kunjungan ini bisa menjadikan motivasi bagi dunia pendidikan di daerah ini. Kiranya di enam sekolah yang menjadi sasaran program ini dapat menimba hal-hal yang positip dan mampu dikembangkan sesuai dengan pengalaman mereka yang ditimba dari program ini. Begitupun kepada ketiga kepala sekolah Mitra agar membagi pengalamannya ketika mengelola sekolah di daerahnya. 


Mewakili teman-temannya Kasek SMPN 27 Makassar Nurdin menilai bahwa dalam kegiatan On the Job (kunjungan keenam kasek imbas ke tiga sekolah Mitra) ternyata keenam kasek sekolah Imbas Kabupaten Lembata memiliki kemampuan nalar dan IT yang baik. Tinggal saja akses-akses pendukung lainnya di delapan standar pendidikan itu ikut dipenuhi. Apapun program peningkatan yang didesain sebenarnya dimulai dari mengubah mainset guru dan kepala sekolah. Guru profesional harus memiliki kemauan yang besar untuk berubah. Tanpa perubahan dari guru maka kualitas dan mutu guru dan siswa dipertanyakan. Senada dengan itu Ibu Yuliana Manalor Kasek SMPN 1 Kupang menekankan pada kemauan yang besar itu harus dari guru itu sendiri. Dengan kemauan yang besar berubah maka aspek-aspek yang lain dengan sendirinya. Menanggapi hal yang sama Kasek SMPN 5 Makassar I Wayan Kalasan menekankan tentang guru profesional ditantang untuk lebih proaktif belajar meningkatkan dirinya. Guru masa kini harus mampu menantang para siswa dalam pembelajaran berbasis IT. Sebenarnya mudah saja jika kemauan yang besar ditunjang dengan kemampuan meramu pembelajaran siswa. Karena itu kita tidak perlu menunggu. Guru-guru profesional yang mendapat tunjangan tambahan sertifikasi wajib memiliki penunjang pembelajaran yaitu handphone android dan laptop demi membantunya dalam peningkatan kompetensinya. Tujuan penghasilan tambahan itu ialah untuk penguatan kemampuan bukan kebutuhan yang lain. Imbuhnya.
Ketiganya berharap kunjungan mereka di Lembata akan menjadi momentum positip bagi keenam sekolah Imbas khususnya dan perbaikan penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Lembata umumnya.
*517*

Postingan populer dari blog ini

HASIL KEJUARAAN PESPARANI UMAT KATOLIK INDONESIA, AMBON 27 OKTOBER 2018

Sekeras Tangan Lembut Mama