TEAM ARKEOLOGI UDAYANA LAKUKAN SURVEY RELIEF GUA LIANG PUEN DI DESA HINGALAMAMENGI
Team Arkeolog dari Universitas Udayaba saat melakukan survei di ukiran kuno di Gua Liang Puen Desa Hingalamengi, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata Tim arkeolog ini melakukan survei peninggalan arkeologi ukiran kuno atau relief yang terpahat di dinding gua Liang Puen, Desa Hingalamamengi- Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata. Tim yang dipimpin Dr. Puji Laksmi dan anggotanya Deo Agung Laksono, didampingi Kepala Seksi Kepurbakalaan dan Permuseuman Disbudpar Kabupaten Lembata, aparat Kecamatan Omesuri selama tiga hari melakukan kegiatan ini yaitu Kamis-Sabtu (26-28/7/2018). Ukiran kuno ini ditemukan warga Desa Hingalamengi, Hanan Abdul Latif Lali Ehak (41) pada akhir Agustus 2017 lalu saat dirinya sedang mencari ternak yang hilang.
Dari hasil survei, Dr. Puji Laksmi mengatakan, teamnya menemukan beberapa relief yang mendominasi seperti ornamen manusia dalam bentuk dan ukuran yang sedang dan kecil.
Selain itu ada relief atau ornamen perahu, ular berkepala manusia, cecak, dan ada relief yang diduga pagar. “Beberapa relief yang masih perlu dikaji lagi yaitu dari bentuk dan penemuan kerang di sekitar Gua Liang Peung,” kata Doktor jebolan Universitas Indonesia ini. Doktor Puji saat dihubungi Bentara.net menerangkan dari hasil survei ini selanjutnya pihaknya akan melakukan analisis morfologi, stalistik, dan analisis komparatif lebih lanjut untuk mendapatkan kesimpulan. “Masih dalam tahap pengumpulan data, kami masih melakukan pemotretan dan wawancara dengan masyarakat di sekitar situs setelah itu kami akan melakukan analisis baru kemudian kami bisa membuat kesimpulan. Seperti itu prosesnya,” kata Dr. Puji. Nanti pada bulan Oktober mendatang hasil penelitian ini sudah bisa didapatkan. “Kalau sesuai jadwal sih harusnya Oktober ini sudah selesai,” imbuh Dr. Puji. Sementara itu, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunut sangat mengapresiasi kedatangan Tim Arkeologi Udayana. Ia berharap adanya tim arkeologi dapat membuka tabir sejarah peradaban masyarakat Lembata. “Untuk itu saya tugaskan instansi terkait yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata dan aparat Kecamatan Omesuri agar sebisa mungkin membantu team arkeologi dalam melakukan proses pengkajian terhadap peninggalan arkeologi ini,” kata Bupati Sunur.
Dipimpin Kepala Desa Hingalamamengi, masyarakat beserta tokoh adat tampak begitu antusias menyambut kedatangan tim arkeologi Udayana. Mereka beramai-ramai menghantar tim arkeologi Udayana ke lokasi ditemukan peninggalan arkeologi di Gua Liang Puen. Ada yang menggunakan kendaraan roda dua, sementara itu tidak sedikit juga yang berjalan kaki menuju tempat peninggalan manusia masa lampau tersebut. Inilah salah satu aset budaya yang potensial yang akan memberikan nilai sejarah bagi masyarakat Lembata.
Selain itu ada relief atau ornamen perahu, ular berkepala manusia, cecak, dan ada relief yang diduga pagar. “Beberapa relief yang masih perlu dikaji lagi yaitu dari bentuk dan penemuan kerang di sekitar Gua Liang Peung,” kata Doktor jebolan Universitas Indonesia ini. Doktor Puji saat dihubungi Bentara.net menerangkan dari hasil survei ini selanjutnya pihaknya akan melakukan analisis morfologi, stalistik, dan analisis komparatif lebih lanjut untuk mendapatkan kesimpulan. “Masih dalam tahap pengumpulan data, kami masih melakukan pemotretan dan wawancara dengan masyarakat di sekitar situs setelah itu kami akan melakukan analisis baru kemudian kami bisa membuat kesimpulan. Seperti itu prosesnya,” kata Dr. Puji. Nanti pada bulan Oktober mendatang hasil penelitian ini sudah bisa didapatkan. “Kalau sesuai jadwal sih harusnya Oktober ini sudah selesai,” imbuh Dr. Puji. Sementara itu, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunut sangat mengapresiasi kedatangan Tim Arkeologi Udayana. Ia berharap adanya tim arkeologi dapat membuka tabir sejarah peradaban masyarakat Lembata. “Untuk itu saya tugaskan instansi terkait yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata dan aparat Kecamatan Omesuri agar sebisa mungkin membantu team arkeologi dalam melakukan proses pengkajian terhadap peninggalan arkeologi ini,” kata Bupati Sunur.
Dipimpin Kepala Desa Hingalamamengi, masyarakat beserta tokoh adat tampak begitu antusias menyambut kedatangan tim arkeologi Udayana. Mereka beramai-ramai menghantar tim arkeologi Udayana ke lokasi ditemukan peninggalan arkeologi di Gua Liang Puen. Ada yang menggunakan kendaraan roda dua, sementara itu tidak sedikit juga yang berjalan kaki menuju tempat peninggalan manusia masa lampau tersebut. Inilah salah satu aset budaya yang potensial yang akan memberikan nilai sejarah bagi masyarakat Lembata.