KELANA BERMAKNA
Jauh sebelum tangisanku pecah Engkau telah melukis namaku de telapak tanganMu
Tangan yang sama menuntun aku
Jadi jabang bayi menziarahi sepetak kandungan bunda
Dalam ribuan sunyi yang tak terucap
Kujalani hari demi hari bulan dan tahun dalam rumah kecilku
Benih-benih petualangan subur bersemi dalam diri
Seiring roda waktu yang terus berputar kukelanai berbagai tempat
Lewat huruf-huruf kurangkai bangunan menjadi kata-kata
Berlembar-lembar kertas kulahap
Ribuan pena patah hancur berkeping-keping
Kelana aksara bermakna
Di keheningan waktu kutemukan cinta dan bahagia
Jadi jabang bayi menziarahi sepetak kandungan bunda
Dalam ribuan sunyi yang tak terucap
Kujalani hari demi hari bulan dan tahun dalam rumah kecilku
Benih-benih petualangan subur bersemi dalam diri
Seiring roda waktu yang terus berputar kukelanai berbagai tempat
Lewat huruf-huruf kurangkai bangunan menjadi kata-kata
Berlembar-lembar kertas kulahap
Ribuan pena patah hancur berkeping-keping
Kelana aksara bermakna
Di keheningan waktu kutemukan cinta dan bahagia
Aku bersyukur untuk cinta yang telah dibreri
Gerbang kehidupanku telah Kau buka
Untuk menatap ke mana dan di mana aku pergi
Kelana ke tengah dunia bebas
Tiada pernah mudahnya meniti jalan licin berliku
Kadang kuterjatuh dan menangis Kau gendong aku menuntunku lagi
Di keheningan akupun menyadari kelana aksara penuh makna
Suka maupun duka datang sesukanya
Kadang senyuman menebar beriring kecewa melebur
Deras keras kecak pecah berhamburan
Manusiawi terbatas fana hanya dari sentuh kasihMu
Menopangku tegarkan titian jalan tak berujung
Aku sering kalah berlumur dengan debu
Namun aku percaya lembut sentuhMu bawa daku kepadaMu
Aku tetap berkelana ketika musim terus berganti
Kelana aksara bermakna asaku
Untuk cinta demi setia, bagi diri sesama dan KeagunganMu
Tuhan aku sering kalah
Ini aku anakMu bersabdalah saja
Akupun diberi kekuatan seperti kasihMu mengalir sepanjang waktu
Gerbang kehidupanku telah Kau buka
Untuk menatap ke mana dan di mana aku pergi
Kelana ke tengah dunia bebas
Tiada pernah mudahnya meniti jalan licin berliku
Kadang kuterjatuh dan menangis Kau gendong aku menuntunku lagi
Di keheningan akupun menyadari kelana aksara penuh makna
Suka maupun duka datang sesukanya
Kadang senyuman menebar beriring kecewa melebur
Deras keras kecak pecah berhamburan
Manusiawi terbatas fana hanya dari sentuh kasihMu
Menopangku tegarkan titian jalan tak berujung
Aku sering kalah berlumur dengan debu
Namun aku percaya lembut sentuhMu bawa daku kepadaMu
Aku tetap berkelana ketika musim terus berganti
Kelana aksara bermakna asaku
Untuk cinta demi setia, bagi diri sesama dan KeagunganMu
Tuhan aku sering kalah
Ini aku anakMu bersabdalah saja
Akupun diberi kekuatan seperti kasihMu mengalir sepanjang waktu