PARA TOKOH DUNIA DAN PRESIDEN JOKO WIDODO BICARA TENTANG AKSI TEROR DI INDONESIA

Sungguh tragis dan sangat kejam aksi teror bom bunuh diri yang sengaja dilakukan oleh pelaku yang adalah sesama saudara manusia ciptaan Tuhan. Aksi kejahatan yang menjadikan agama tertentu topeng merenggut nyawa tidak berdosa.
Tragedi di Surabaya pada hari Minggu, 13/5/2018 yang terjadi di tiga, lokasi berbeda mengundang pelbagai reaksi terutama tokoh-tokoh dunia.
Pemimpin Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus seperti yang dirilis media Vatican Nwws pada hari Rabu, 13/5/2018 yang beredar dalam rekaman video secara khusus berdoa bagi keselamatan parakorbanr bom bunuh diri di 3 gereja. Semoga para korban dan sesama keluarga senantiasa berada dalam tangan kasih Tuhan.  "Marilah kita bersama-sama menyebut Tuhan, yang Damai agar Dia bisa membawa tindakan kekerasan ini berakhir. Semoga ditemukan ruang untuk saling menghargai perasaan, bukan kebencian dan kekerasan tetapi rekonsiliasi dan persaudaraan.
Sekertaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk bom bunuh diri terhadap tiga gereja di Surabaya Indonesia Minggu, 13/5/2018. Beliau terkejut dan menyayangkan bahwa ternyata anak-anak dilibatkan sebagai pelaku bom bunuh diri tersebut. Guterres menyampaikan turut berbelasungkawa terhadap para korban, dan mendukung upaya pemerintah Indonesia memerangi ekstrimisme dan mencegah terjadinya terorisme.
Sekertaris Jenderal OKI (Organisasi Konfrensi Islam)  Yousef Al-Othaomeen mempertegas pernyataannya bahwa apapun tindakan kekerasan dan terorisme tidak ada hubungannya dengan agama, kebangsaan dan peradaban atau kelompok etnis apapun. Ekstrimisme dan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya termasuk kekerasan terhadap warga sipil dan serangan bunuh diri.
Sementara itu menyikapi aksi teror bom bunuh diri di Surabaya Presiden Indonesia Joko Widodo menegaskan bahwa "tindakan ini adalah pengecut, tindakan yang tidak bermartabat,  tindakan yang biadab,  dan perlu saya tegaskan kita akan lawan terorisme sampai ke akar-akarnya. Saya minta Kapolri mengutus tuntas jaringan dan siapa yang berada di belakangnya. Kata Jokowi.
Untuk diketahui dua hari berturut-turut Surabaya diteror bom bunuh diri. Dipastikan satu keluarga melakukannya pada tiga gereja di Surabaya pagi hari. Dalam peristiwa ini 13 warga, tewas, dan puluhan lainnya luka-luka. Pada malam harinya bom kembali meledak di Rumah Susun Wonocolo Taman Sidoarjo. Tiga orang dipastikan meninggal dunia.
Dengan ini maka hampir di seantero wilayah Indonesia wajib berwaspada dan selalu menjaga situasi dan kondisi yang kadang terjadi di luar dugaan kita. Kita harus melawan terorisme karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan yang beradab. Kita bangsa Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika. Perbedaan suku, agama, bahasa, adat istiadat merupakan kekayaan bangsa yang berlandaskan Pancasila.

Postingan populer dari blog ini

HASIL KEJUARAAN PESPARANI UMAT KATOLIK INDONESIA, AMBON 27 OKTOBER 2018

Sekeras Tangan Lembut Mama